Senin, 13 Oktober 2014

Gasterionteritis

PARASITOLOGI INFEKSI PADA LAMBUNG Nama Kelompok 3 :  M. Iswandi E0013027  M.Aditya Arif Firman E0013028  Naila Sylviatullatviya E0013029  Neni Agusetianti E0013030  Neli Kusumawati E0013031  Nilla Yuliana Ardiyanti E0013032  Niza Kholifatun K E0013033  Novia Nur Anggraeni E0013034  Nur Addinika Idariani E0013035  Nur Latipah E0013036  Nurul Istiqomah E0013038  Peni E0013039  Ranita E0013040 S1 FARMASI STIKES BHAMADA SLAWI KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah Swt, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Maksud dan tujuan dibuat makalah ini agar lebih memahami materi mengenai parasitologi yang akan dibahas dalam makalah ini. Makalah ini dibuat berdasarkan beberapa sumber yang bersangkutan dengan materi. Dalam penyusunan makalah ini, tentulah kami banyak menemukan berbagai hambatan dan kendala karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang kami punya. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna baik secara penyajian ataupun kelengkapannya. Oleh karena itu, kami siap menerima segala kritik dan saran demi sempurnanya makalah-makalah yang lainnya. Tak lupa, kami juga mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak di bidang farmasi dan bidang kesehatan pada umumnya. Slawi, Maret 2014 Penyusun DAFTAR ISI KATA PENGANTAR…………………………………………............................................ii DAFTAR ISI…………………………………………………….........................................iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang…………………...............................................................4 B. Tujuan penulisan …………………...……………....................................4 C. Rumusan Masalah......................................................................................4 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Gastroenteritis.........................................................................5 B. Gejala dan Tanda.......................................................................................5 C. Penyebab Gastroenteritis ...........................................................................6 D. Penularan Gastroenteritis............................................................................7 E. Pencegahan Gastroenteritis........................................................................8 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan..............................................................................................10 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..........................11 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi Lambung adalah adanya infeksi pada saluran pencernaan yang mengakibatkan muntah, diare, atau keduanya dan sering juga di sertai dengan demam atau kram perut. Infeksi pada lambung biasanya disebabkan oleh virus, bakteri atau parasit. Infeksi pada lambung ini biasanya menyerang anak di bawah usia lima tahun, ini tentunya sangat mengganggu pada anak-anak karena anak-anak tidak bisa bermain dan berkembang dengan sebagai mana mestinya. Pada penderita infeksi lambung tubuh akan selalu merasa lemas dan rasa yang tidak nyaman. Di negara berkembang anak-anak sangat mudah sekali terinfeksi lambung, jutaan anak-anak meninggal setiap tahun nya karena diare yang disebabkan infeksi pada lambung. Penyebab penyakit radang lambung adalah adanya virus, bakteri seperti escherichia coli (penyebab diare), vibrio cholerae (penyebab kolera), salmonella (penyebab tipes), shigella (penyebab infeksi pada saluran pencernaan) dan parasit giardia yang menyebabkan adanya infeksi pada lambung. Virus-virus ini umumnya menyebar dari tangan ke mulut namun bisa juga melalui bersin dan ludah. Infeksi lambung juga bisa di akibatkan keracunan makanan, makanan yang telah terkontaminasi dengan bakteri, bakteri itu akan mengeluarkan racun yang menyebabkan muntah atau diare. B. Rumusan Masalah 1. Adakah kemungkinan parasit yang hidup di Lambung ? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk menyelesaikan tugas dalam matakuliah Parasitologi yang ditugaskan oleh dosen pembimbing. 2. Mempelajari akibat yang ditimbulkan oleh gangguan parasit pada lambung BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Gastroenteritis adalah kondisi medis yang ditandai dengan peradangan ("-itis") pada saluran pencernaan yang melibatkan lambung ("gastro"-) dan usus kecil ("entero"-), sehingga mengakibatkan kombinasi diare, muntah, dan sakit serta kejang perut. Gastroenteritis juga sering disebut sebagai gastro, stomach bug, dan stomach virus. Walaupun tidak berkaitan dengan influenza, penyakit ini juga sering disebut flu perut dan flu lambung. Secara global, sebagian besar kasus pada anak-anak disebabkan oleh rotavirus. Pada orang dewasa, norovirus dan Campylobacter menjadi penyebab yang lebih umum. Penyebab lain yang lebih jarang ditemukan yakni bakteri lain (atau racun bakteri) dan parasit. Penularannya bisa terjadi karena konsumsi makanan yang dimasak secara tidak benar atau air yang terkontaminasi atau melalui persinggungan langsung dengan orang yang terinfeksi. Yang paling utama dalam penanganan penyakit ini adalah hidrasi yang cukup. Untuk kasus ringan atau sedang, ini bisa dilakukan melalui pemberian larutan rehidrasi oral. Untuk kasus yang lebih berat, pemberian cairan melalui infus mungkin diperlukan. Gastroenteritis paling banyak terjadi pada anak-anak dan masyarakat di negara berkembang. B. Gejala dan Tanda Gastroenteritis biasanya disertai dengan diare dan muntah, meskipun tidak terlalu banyak terjadi, hanya disertai dengan salah satu gejala tersebut. Kejang perut juga bisa timbul. Tanda-tanda dan gejala biasanya muncul 12–72 jam setelah terjangkit agen penginfeksi. Bila disebabkan oleh virus, kondisi ini biasanya membaik dalam satu minggu. Beberapa gejala yang diakibatkan oleh virus juga mungkin diasosiasikan dengan demam, letih, sakit kepala, dan nyeri otot. Jika tinja mengandung darah, lebih kecil kemungkinannya disebabkan oleh virus dan lebih besar kemungkinannya disebabkan oleh bakteri. Beberapa infeksi bakteri juga bisa diasosiasikan dengan nyeri perut akut dan mungkin bertahan selama beberapa minggu. Anak-anak yang terinfeksi rotavirus biasanya sembuh total dalam tiga sampai delapan hari. Akan tetapi, di negara-negara miskin, perawatan untuk infeksi akut seringkali sulit didapatkan sehingga biasanya diare terus-menerus terjadi. Dehidrasi merupakan komplikasi umum dari diare, dan pasien anak dengan tingkat dehidrasi parah bisa mengalami pengisian kembali pembuluh kapiler berkepanjangan, turgor kulit yang buruk, dan pernapasan abnormal. Infeksi berulang biasanya ditemukan di tempat-tempat dengan sanitasi buruk, dan malnutrisi, yang dapat menghambat pertumbuhan, dan keterlambatan kognitif jangka panjang. Artritis reaktif terjadi pada 1% dari kelompok yang terinfeksi spesies Campylobacter , dan 0,1% mengalami sindrom Guillain-Barre. Sindrom uremik-hemolitik (HUS) dapat terjadi karena infeksi spesies Escherichia coli atau Shigella yang mengeluarkan racun Shiga, sehingga mengakibatkan jumlah trombosit yang rendah, fungsi buruk ginjal, dan jumlah sel darah merah yang rendah (karena kerusakannya). Anak-anak lebih cenderung mengalami HUS dibandingkan orang dewasa. Beberapa infeksi virus mungkin mengakibatkan kejang infantil jinak. C. Penyebab 1. Virus Virus yang diketahui menyebabkan gastroenteritis meliputi rotavirus, norovirus, adenovirus, dan astrovirus. Rotavirus adalah penyebab gastroenteritis yang paling umum pada anak-anak, dan mengakibatkan tingkat insiden yang serupa baik di negara maju maupun negara berkembang. Virus mengakibatkan sekitar 70% episode diare menular pada kelompok usia anak-anak. Rotavirus lebih jarang menjadi penyebab pada orang dewasa karena kekebalan alami mereka. Norovirus adalah penyebab dari kira-kira 10% kasus pada anak-anak. 2. Bakteri Pada anak-anak, bakteri merupakan penyebab dengan jenis yang paling umum meliputi spesies Escherichia coli, Salmonella,Shigella, dan Campylobacter. Bila makanan terkontaminasi dengan bakteri dan berada pada suhu ruangan selama beberapa jam, bakteri berkembang biak dan meningkatkan risiko infeksi pada orang-orang yang mengonsumsi makanan tersebut. Beberapa makanan yang umum dikaitkan dengan penyakit ini yakni daging mentah atau daging yang kurang matang, ayam, makanan laut, dan telur. Clostridium difficile toksigenik adalah penyebab utama diare yang lebih sering terjadi pada manusia berusia lanjut. Bayi dapat menjadi pembawa bakteri ini namun tidak berlanjut ke arah munculnya gejala. 3. Parasit Beberapa protozoa dapat mengakibatkan gastroenteritis – paling umum adalah Giardia lamblia – tetapi spesies Entamoeba histolytica danCryptosporidium juga terlibat. Sebagai sebuah kelompok, mencakup sekitar 10% kasus pada anak-anak. Giardia lebih umum terjadi di negara berkembang, tapi agen etiologi ini menyebabkan jenis penyakit ini dengan jumlah tertentu hampir di semua tempat. Ini lebih umum terjadi pada orang-orang yang pernah bepergian ke tempat-tempat dengan prevalensi tinggi, anak-anak di penitipan anak, laki-laki yang berhubungan seksual dengan laki-laki, dan dalam keadaan setelah terjadinya bencana. D. Penularan Penularan dapat terjadi melalui konsumsi air yang terkontaminasi, atau ketika sekelompok orang menggunakan benda pribadi mereka bersama-sama. Di wilayah yang memiliki musim hujan dan musim kemarau, kualitas air biasanya memburuk selama musim hujan, dan ini berhubungan dengan saat terjadinya wabah. Di negara-negara dengan beberapa musim, infeksi lebih banyak terjadi pada musim dingin. Pemberian susu untuk bayi menggunakan botol yang tidak disterilisasikan dengan benar adalah penyebab terbesar dalam skala global. Tingkat penularan juga berhubungan dengan kebersihan yang buruk, terutama pada kalangan anak-anak, di perumahan padat, dan pada kelompok yang pernah mengalami gizi buruk. Setelah mengembangkan toleransi terhadap penyakit ini, orang dewasa dapat menjadi pembawa organisme tertentu tanpa menunjukkan tanda atau gejala, dan mereka berperan sebagai reservoir alami dari penularan. Beberapa agen (seperti Shigella) hanya muncul pada primata, sedangkan yang lainnya dapat muncul pada berbagai jenis binatang (seperti Giardia). • Non-infeksi Ada beberapa penyebab non-infeksi peradangan saluran pencernaan. Beberapa penyebab yang lebih umum meliputi obat-obatan, makanan tertentu seperti laktosa (bagi mereka yang tidak bisa mengonsumsi laktosa), dan gluten (bagi mereka dengan penyakit seliak). Penyakit Crohn juga merupakan sumber non-infeksi gastroenteritis (yang seringkali akut). Penyakit yang disebabkan oleh racun juga mungkin terjadi. Beberapa kondisi yang diakibatkan oleh makanan dikaitkan dengan mual, muntah, dan diare termasuk: keracunan ciguatera karena konsumsi ikan pemangsa yang terkontaminasi, scombroid yang diasosiasikan dengan konsumsi jenis ikan tertentu yang telah basi, keracunan tetrodotoksin karena konsumsi antara lain ikan buntal, dan botulisme yang biasanya disebabkan oleh makanan diawetkan secara tidak benar. • Patofisiologi Berdasarkan Patofisiologi, penyebab diare dibagi menjadi : 1. Diare Sekresi : disebabkan oleh infeksi virus, kuman patogen dan apatogen, hiperperistaltik usus halus akibat bahan kimia atau makanan, ganguan psikis, saraf, udara dingin, alergi. 2. Diare Osmotik : disebabkan oleh malabsorpsi makanan, kekurangan kalori protein, atau bayi berat badan lahir rendah dan bayi baru lahir. Pada diare akan terjadi kekurangan air (dehidrasi), gangguan keseimbangan asam-basa (asidosis metabolik), yang secara klinis berupa pernapasan Kussmaul, hipoglikemia, gangguan gizi, dan gangguan sirkulasi. E. Pencegahan a. Gaya hidup b. Vaksinasi c. Rehidrasi (dilakukan melalui terapi rehidrasi oral) d. Makanan e. Antibiotik : Pada penyakit yang disebabkan oleh spesies Giardia atau Entamoeba histolytica, pengobatan tinidazol lebih disarankan dan lebih baik dibandingkan metronidazol. World Health Organization (WHO) menganjurkan penggunaan antibiotik pada anak kecil yang mengalami diare berdarah dan demam. • Pada hewan lain Gastroenteritis pada kucing dan anjing disebabkan oleh banyak agen yang sama seperti penyebab penyakit pada manusia. Organisme paling umum yaitu: Campylobacter, Clostridium difficile, Clostridium perfringens, dan Salmonella. Beberapa agen lebih spesifik terhadap spesies tertentu. Koronavirus gastroenteritis menular(TGEV) yang terjadi pada babi mengakibatkan muntah, diare dan dehidrasi. Penyakit ini diyakini ditularkan kepada babi oleh burung liar dan tidak ada pengobatan spesifik yang tersedia. Jenis ini tidak menulari manusia. BAB III PENUTUP Kesimpulan  Gastroenteritis adalah kondisi medis yang ditandai dengan peradangan pada saluran pencernaan yang melibatkan lambung dan usus kecil, sehingga mengakibatkan kombinasi diare, muntah, dan sakit serta kejang perut.  Diare adalah defekasi encer lebih dari tiga kali sehari dengan atau tanpa darah dan lendir dalam tinja. Diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak dan berlangsung kurang dari tujuh hari pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat. DAFTAR PUSTAKA  Arif, suprohaita, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculspius  http://id.wikipedia.org/wiki/Gastroenteritis#cite_note-56  http://penyakitmaag.com/radang-lambung-pada-anak.html

2 komentar: